Minggu, Desember 12

Misteri Iman



Sesorang yang pernah saya kenal dan temui dikabarkan menderita kerasukan. Banyak hamba Tuhan datang untuk mendoakannya, tapi setan yang berada dalam sang penderita ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil berkata pada tiap hamba Tuhan yang berusaha mengusirnya itu, "Kamu tidak punya iman".

Ini menjadi bahan perenungan dan pemikiran saya, karena Tuhan juga pernah dua kali setau saya mengatakan hal itu. Pertama saat Ia mengatakan andaikan kita punya sekecil apapun kita bisa melakukan hal-hal mustahil seperti memindahkan gunung. Kedua saat Ia mengatakan bahwa bila ia kembali ke bumi, adakakah Ia menemukan iman dimuka bumi ini.

Iman bukanlah percaya, percaya memang berhubungan dengan iman, tapi bukan identitas iman itu sendiri. Iman dan percaya adalah hal yang berbeda...

Iman bagi saya masih sebuah misteri, yang jelas berhubungan dengan hal-hal mustahil, mukjizat dan supranatural.

Anda bisa berargumen tentang statement saya diatas, tapi saya tidak peduli apapun logika dan apoleget anda. Datang dan tunjukan pada saya kalau engkau punya iman yang kecil itu, show me you can move that mountain, or do something imposible or miracle (not include magic tricky show).

Iman bukan berbicara tentang kadar seperti yang selama ini kita tahu. Tentang ada iman yang kecil dan ada iman yang besar. Tidak ada hal semacam itu, yang ada hanyalah apakah anda punya iman atau tidak?

Ya atau tidak... Hitam atau putih.... Punya iman atau tidak... tidak ada yang diantaranya...


Mungkin hal ini dapat membantu anda menuju kesana;

Ibrani 11: 1 mengatakan : "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. "

Hal yang menarik adalah kata Pistis sendiri sebelum digunakan dalam tulisan Perjanjian Baru berarti "barang bukti". Kata yang digunakan dalam kasus kejahatan dan pengadilan, hal ini membantu kita mengerti Ibrani 11:1 dengan lebih jelas.

Menurut Strong, Iman atau Pistis berarti kebenaran yang mutlak/penuh milik Tuhan. Sementara menurut Thayer, Pistis artinya Conviction of the truth atau pendirian akan sang kebenaran.

Malina dalam bukunya "The New Testament World"; dan Neyrey dalam bukunya "Portraits of Paul: An Archaeology of Ancient Personality" sepakat mengatakan bahwa Pistis berarti "Kesadaran Konstan". Yaitu kesadaran akan hubungan kita dengan Tuhan yang berlangsung secara konstan tak terputus. Dan juga kesadaran yang berlangsung dengan konstan bahwa kita adalah bagian dan satu tubuh dengan Kristus.

Jadi saat kalimat "Kau tidak punya iman" ditujukan pada kita, itu berarti:

1. Kau tidak punya "barang bukti", dalam hidupmu sebagai sebuah tanda betapa kau mengasihi Yesus.

2. Kau tidak punya "Kebenaran Penuhnya Tuhan".

3. Kau tidak punya "Kesadaran yang terus terhubung dengan Tuhan tanpa terputus".

4. Kau tidak punya "Kesadaran konstan bahwa kau adalah satu tubuh dengan Kristus".



(update from my handphone)


Share

0 comments: