Rabu, April 21

Tenggelam Dalam HadiratNYA

(luki.co.nr) Duduk dilobi hotel merupakan salah satu pengalaman favorit saya. Ketenangan suasananya, dan melihat tingkah-polah para pengunjung dan tamu hotel yang melewati ruangan tersebut. Tidak lama seorang bapak datang duduk didepan saya, sepertinya seorang bisnismen.

Ia mengeluarkan sebuah jenis laptop high end mahal, dan perlengkapannya sebuah wireless modem gsm. Ia memasang modem tersebut, dan mulailah serangkaian keluhan dan gerutuan, karena masalahnya terlihat jelas, koneksi internet gsm-nya terlihat mengesalkannya.

Saya mendatangi meja customer service dan bertanya, apakah ada Wifi di lobi tersebut, mereka mengkonfirmasi bahwa memang ada Wifi disitu. Saya kemudian kembali ketempat duduk saya didepan bisnismen tersebut, mengeluarkan netbook ekonomis saya, dan mulai mencoba Wifi-nya.

Awalnya Wifi-nya memang sedikit bermasalah dan tidak terdeteksi, namun setelah beberapa kali refresh dan restart, akhirnya saya bisa menggunakan Wifi tersebut.
Sementara roman wajah sang bisnismen didepan saya masih mendung, dan kadang ia berdecak kesal, sudah bisa saya tebak, gsm modemnya tidak berjalan dengan baik.

Kebanyakan kita seperti bisnismen tadi, tidak cukup sabar menunggu wifi-nya terhubung, refresh dan restart, atau dia tidak sadar ada didalam lingkungan Wifi. Kita coba mencari Tuhan dan solusiNya juga dengan berbagai cara alternatif, tidak cukup sabar untuk refresh and restart our mind.

Sebuah kisah klasih dari seorang Sufi yang bercerita, seekor ikan kecil yang mendengar betapa agungnya samudra itu. Ia kemudian ingin bertemu dengan sang samudra, mulailah ia bertanya kesana-kemari, dimanakah samudra itu, aku ingin melihatnya. Tidak ada yang tahu, ada seekor kura-kura memberitahukannya, bahwa ia ada didalam samudra itu. Inilah samudra, kau ada didalamnya, ujar kura-kura. Hah, mana? Aku tidak melihatnya, ujar sang ikan...

Kita tidak bisa menemukannya karena kita sibuk mencari alternatifnya.

Dalam Godfather III, saat Don Carleone mengadu Cardinal Lamberto, bagaimana ia dibohongi dan dipermainkan oleh Vatikan, Lamberto kemudian mengambil sebuah batu dari dalam kolam ikan, ia kemudian memecahkannya. Terlihat walaupun batu itu sangat basah diluarnya sampai berlumut, ternyata dalamnya kering kerontang. Cardinal itu berkata pada Carleone, berabad-abad Eropa dipenuhi oleh Kristus, tapi tidak ada orang yang hidupnya, Kristus meresap didalamnya.

Kita lama berdiam dalam hadirat Kristus, namun kita tak sampai meresapi Kristus itu sendiri.

Cobalah sabar dan diam, refresh dan restart your mind beberapa kali...

Pasti, anda akan menemukannya.

Share

2 comments:

Linda mengatakan...

Yesaya 30:15 "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu"

^^

Lucky Mamusung mengatakan...

Wow grat verse...

Thx Linda...