Kamis, Oktober 15

Kekristenan Pasif = Dosa


Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. (Yakobus 4:17) --

Berbuat baik adalah hal yang sulit, begitu banyak tantangan dan resikonya. Mulai dari penipuan, dimanfaatkan, sampai salah dinilai oleh orang lain. Hal itu membuat manusia menjadi antipati, egois dan individualistis, karena besarnya resiko dan betapa merepotkannya berbuat baik itu.

Banyak orang mendapatkan hal yang buruk saat berbuat baik, sehingga membuat mereka berhenti berbuat baik (kapok). Hal itu karena dunia membuat kita berpikir akan mendapatkan hal yang baik saat berbuat baik. Pikiran ini tidak sepenuhnya salah, namun menjadi salah karena menghentikan banyak orang untuk berbuat baik. Karena apa yang mereka dapatkan justru kebalikan dari apa yang mereka tahu.

Bila kita mengharapkan kebaikan saat kita berbuat baik, hal itu bukanlah kebaikan...

Saya bermain sebuah game, dimana pahlawannya selalu mati dalam pertempuran. Namun saya terus membangkitkannya lagi, dan menerjunkannya lagi dalam pertempuran yang membuat ia mati lagi. Hal itu justru membuat level dan pengalamannya bertambah tinggi, dan tinggi. Ia menjadi memiliki skill-skill yang baru yang menakutkan lawan-lawannya. Ia menjadi Ksatia yang sangat kuat dan ditakuti musuhnya. Bayangkan andai saya menyimpannya dan menyayangkannya untuk tidak terjun dalam petempuran karena takut mati.

Demikian juga dengan kebaikan...
Kebaikan adalah tingkat pengalaman....
Kita tidak bisa menyimpannya karena takut mendapatkan hal yang buruk.
Kita harus terus menjajalnya...

We must master it, and perfecting it....

0 comments: