
Dia berkata sepertinya banyak sekali yang sedang saya pikirkan, banyak yang menyangkut dan berputar-putar diotak saya (dia benar sekali). Dia melanjutkan kalau hidup kita itu harus seimbang dalam berpikir dan bertidak, dan dalam kasus saya ini katanya, saya terlalu banyak menimbang daripada bertindak, sehingga kelihatan lemas sekali seperti ini.
Saya memikirkan apa yang dia ucapkan, dan batin saya mengatakan dia benar sekali. Kita terlalu banyak menunggu dan menimbang, jarang bertindak. Sehingga kita seringkali kritis terhadap sesuatu, namun tanpa tindakan untuk mengubahnya. Pemilu yang lalu contohnya, banyak orang yang saya kenal kritis terhadap pemerintah dan negara ini, tapi tidak mengambil bagian dalam pemilu, alias golput, dengan berbagai argumennya.
Dont get me wrong, bukan berarti golput salah, golput juga adalah sebuah pilihan. Dan orang yang golput toh berarti sudah turut andil dalam arah negara ini, dengan menentukan pilihannya untuk tidak memilih.
Lakukan dengan bijak, antar pertimbangan dengan tindakan, kita berpikir untuk melakukan tindakan. Bukan berpikir untuk bersiap-siap.
Jangan takut gagal!
Bila kita gagal, mundurlah sebentar untuk berpikir tindakan selanjutnya. Bila sudah menemukan keputusan, bertindak lagi. Kalau gagal lagi, mundur lagi untuk berpikir, itulah sebuah putaran siklus kehidupan.
Jangan "stuck" dalam kondisi mempertimbangkan saja.
Just do it.
0 comments:
Posting Komentar