Selasa, Mei 12

Khawatir atau Bersyukur?

Anda hanya bisa memilih salah satu, tidak bisa keduanya.

Jika anda berpikir bahwa anda adalah orang yang khwawatir, itu mungkin bukan salahmu. Anda mungkin dibesarkan dalam lingkungan yang serba khawatir. Orang-tua anda mengkhawatirkan biaya sehari-hari, keselamatanmu dijalan, nilai-nilaimu disekolah, dsbnya.

Padahal khawatir adalah "negative goal setting", kita sendiri yang merancangkan masa depan yang buruk. Sebuah pemborosan energi yang seharusnya digunakan untuk membangun masa sekarang yang lebih baik.

Mereka yang khawatir berpikir bahwa mereka sedang melakukan sesuatu untuk menghindarinya. Padahal Yesus sendiri berkata, kita tidak bisa menambah sejengkal saja umur kita dengan cara khawatir. Diterjemahkan dengan baik oleh The Secret : Low Of Attraction, yang mengatakan kalau kita khawatir berarti kita sedang fokus pada hal yang negatif, dan justru kita menarik semua hal yang fokus kita pikirkan datang pada kita.

Bertindak adalah salah satu antikhawatir yang baik, kalau anda belum mampu untuk bersyukur. Khawatir adalah sebuah kebiasaan buruk yang tidak berdasarkan bukti nyata. Jika anda melihat semua hal yang baik yang terjadi dalam hidup anda, maka anda akan melihat semua kekhawatiran anda tidak berdasar sama sekali.

Bersyukurlah akan apa yang terjadi sekarang, dan fokuslah akan hal-hal yang baik dalam hidup anda. Sesuatu yang buruk terjadi diwaktu lalu tidak akan terulang lagi diwaktu yang akan datang. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, dan masa sekarang adalah hadiah, bersyukurlah akan masa sekarang ini. Itulah mengapa dalam bahasa Inggris, masa sekarang disebut "present" (hadiah).

0 comments: