Kamis, April 30

Menyalahkan Babi

Swine Flu atau Flu Babi membuat dunia terkejut dan cemas. Belum selesainya masalah lingkungan dengan Global Warming, dan masalah krisis ekonomi dunia, kini sebuah masalah baru siap menambah bahan pikiran para pemimpin dunia, yaitu Swine Flu yang siap berubah menjadi Pandemi dunia.

Tapi apakah tepat menyalahkan babi sebagai penyebab virus ini?

Virus swine flu juga diketahui bernama H1N1. H1N1 pernah menjadi pandemi ditahun 1918, membunuh 50 juta orang diseluruh dunia. Di Indonesia saja ia membunuh sekitar satu juta orang ditahun itu. Namun saat itu H1N1 bernama "Flu Spanyol", lalu kenapa sekarang namanya menjadi flu babi?

Ini karena kecurigaan penduduk lokal meksiko terhadap daerah-daerah yang paling banyak menjadi korban adalah terkenal dengan tempat peternakan babinya. Memang selama ini H1N1 setelah pandemi 1918 itu masih banyak ditemukan pada babi. Namun bukan pada babi saja, tapi seluruh jenis hewan yang ada dan tercampur dalam sebuah peternakan. Pembawanya bukan babi saja, tapi juga burung, seperti halnya virus Avian atau Flu Burung.

Swine flu atau flu babi yang selama ini diketahui, bukanlah sebuah virus yang sangat berbahaya seperti yang ditemukan di Meksiko. Menurut para peneliti AS, sampel para penderita Swine Flu di Mexico sama dengan para penderita Swine Flu di AS yang tidak berbahaya bagi jiwa. Tapi kenapa di Mexico menjadi banyak memakan korban jiwa? Itu yang belum diketahui jawabannya dan masih terus diteliti.

Menkes Siti Fadilah pun tidak setuju dengan penamaan penyakit itu flu babi. Menurutnya virus itu lebih cocok diberi nama "Flu Mexico", seperti halnya virus varian yang sama ditahun 1918 diberi nama "Flu Spanyol".

Para peneliti Mexico justru menuduh virus ini berasal dari Asia. Orang Mexico yang pertama menderita flu jenis ini yaitu Edgar Hernandez, diketahui baru dari Asia sebelum virus ini merebak di Mexico.

Menurut para peneliti bukan babi yang membuat virus ini berbahaya. Yang justru sangat berbahaya adalah saat virus ini ditularkan dari manusia ke manusia.

Jadi kenapa menuding babi?
Persalahkan manusianya...

0 comments: