Selasa, Februari 3

Poor In Spirit


"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Mat 5:3)

Semua orang tentu ingin bahagia, ini adalah faktor utama yang dicari oleh kita semua didalam hidup. Nah untuk bahagia, kunci pertamanya justru menjadi miskin. What?!! Menjadi miskin?

Berseberangan banget yah sama apa yang dunia bilang, kalau mau bahagia, ya musti kaya. Sebaliknya bagi Tuhan kalau mau bahagia ya harus miskin. Bukan sampai situ saja, ada hal yang lebih dalam lagi yang ingin saya bagikan disini. Dalam terjemahan KJV dikatakan :

Blessed are the poor in spirit for their is the kingdom of heaven (Mat 5:3)

Yang artinya, diberkatilah mereka yang miskin didalam roh...

Ini berarti ucapan berbahagia bukan hanya ucapan berbahagia, tapi artinya lebih pada berkat. Which mean, saya bisa katakan ini adalah kunci berkat yang pertama.

Tapi apa maksudnya miskin didalam roh...?

Selama menjalani kerohanian saya, saya melihat bahwa tidak ada yang namanya pertumbuhan rohani atau pertumbuhan roh. Maaf ini mungkin bertentangan dengan yang anda tahu, bahwa kita sedang ada dalam sebuah pertumbuhan rohani.

Memang kita ada dalam pertumbuhan, tetapi pertumbuhan Iman dan pertumbuhan karakter, karena roh tidak bertumbuh. Berbeda dengan jiwa dan tubuh, roh kita memiliki karakter sendiri. Roh kita berasal dari Tuhan, dan sumber satu-satunya, makanan dari keberadaannya adalah Tuhan, yaitu Roh Kudus.

Jadi roh kita ini mengharuskan sebuah hubungan yang stabil dengan Tuhan untuk mempertahankan keberadaanNya. Kalau saya umpamakan roh kita ini seperti sebuah galon dispenser, mudah sekali terserap habis. Sehingga ada status yang disebut "kepenuhan roh", hanya ini yang tercatat dalam alkitab (Kej 41:38, Bil 27:18, Ef 5:18, Kis 4:31, dstnya), dan tidak ada kata dalam alkitab yang menunjukan "pertumbuhan roh". Saat roh kita mencapai status penuh, maka akan melimpah keluar dan terasa secara nyata pada orang-orang sekitar kita.

Ada juga yang namanya, kebocoran roh, ini adalah saat Roh mulai habis meninggalkan kita. Penyebabnya banyak, yang paling utama adalah dosa, dua keadaan jiwa, dan yang ketiga adalah kelelahan rohani. Kita mengetahui bersama tentang dosa yang membuat Roh pergi meninggalkan kita, tapi yang mungkin kita kurang tahu adalah keadaan jiwa, dan kelehan rohani. Keadaan jiwa sangat memperngaruhi roh, saat kita memiliki perasaan-perasaan negatif, dan jiwa kita kacau maka pergilah roh, untuk itu sangat penting membuat status jiwa kita dalam keadaan stabil dan damai (ingat Saul yang ditinggalkan Roh Tuhan karena keadaan jiwanya yang labil?).

Selanjutnya adalah kelelahan rohani, penyebab utamanya adalah pelayanan. Pelayanan menguras roh kita jauh lebih cepat daripada yang lain, sehingga tanpa kita sadari kita sebenarnya sudah kosong. Untuk itu sangat penting dalam pelayanan untuk tetap memprioritaskan personal relationship dengan Roh Kudus.

Kebocoran-kebocoran roh diatas tidak kita sadari, karena kita pikir roh itu tetap, kita pikir roh itu bertumbuh, sehinggat tanpa kita sadari kita sudah hancur ditinggalkan roh. Untuk itu perlu kita kembali lagi kepada ayat kita Matius 5:3, yaitu sikap miskin didalam roh.

Miskin didalam roh adalah suatu keadaan, sikap hati yang selalu merasa rohnya miskin dan kekurangan, sehingga terus menerus merasa haus dan membutuhkan roh Tuhan. Sikap ini akan membawa kita kepada kepenuhan roh, bahkan mempertahankan kita dalam kepenuhan roh.

Yang perlu diingat, kepenuhan roh tidak didapat secara instan, yang instan itu manifestasi. Kepenuhan roh didapat dari sikap hati yang terus menerus diuji oleh waktu, merasa terus haus, selalu miskin, dan terus membutuhkan Roh Tuhan.

Ingin Kepenuhan Roh dan melakukan hal yang luar biasa didalam Tuhan?
Kembangkanlah sikap hati... Miskin Dalam Roh.

PIS.... (Poor In Spirit)

0 comments: