Selasa, Maret 2

Dihancurkan

Anda pernah merasa dipermalukan dan sangat terpukul?

Saya pernah... dan baru saja mengalaminya...

Bagaimana perasaan saya? Malu, hancur, dan terpukul kalah didepan senyum puas orang-orang yang memang tidak menyukai saya dengan ide-ide kebebasan dan pembaharuan. Mereka yang terkungkung dalam pikiran-pikiran kolot, tentang bertahan hidup dengan menjilat siapa yang besar, dan hanya punya prinsip "as long as i live and happy, everything is acceptable".

Biasanya saat dipermalukan dan tertolak, pikiran kita tidak menjadi jernih, dan cenderung berpikir singkat. Mengambil langkah-langkah yang merusak, diri sendiri dan orang lain. Banyak orang akan mengambil langkah ekstrim dengan mengakhiri hidupnya, tidak kuat membayangkan menanggung stigma dipermalukan tersebut, selama hidupnya... Kalau tidak mengambil langkah se-ekstrim bunuh diri, mungkin akan merespon hal-hal merusak yang lain.

Namun saat saya begitu marah dan hendak mengambil langkah yang merusak demi mempertahankan harga diri, seseuatu membuat saya duduk terdiam.

Bayangan bagaimana sang Kristus dipermalukan, diludahi, diolok-olok, dan padanya ditumpahkan segala hal yang jahat dari semua orang yang berada disekitarnya. Ia dipukuli, dibunuh dengan perlahan. Bukan hanya hatinya yang hancur, tapi tubuhnya pun ikut hancur...

Namun Sang Kristus tetap diam...

Anda tahu apa yang akan terjadi, bila dia menjadi marah dan menunjukan siapa dia yang sebenarnya?

Karya penebusan tidak akan pernah terjadi, dan rencana besarNya untuk menyelamatkan kita tidak akan terwujud... Saya dan saudara tidak akan selamat dari alam maut bila itu yang terjadi.

Jadi saya akan memilih untuk diam, seperti yang Kristus lakukan,
menanggung penghinaan yang tidak pantas ini...

Demi tujuan yang lebih besar... kemuliaan yang lebih besar...

Ada kemuliaan dibalik setiap penghinaan...

0 comments: