
Menonton dan membaca pemberitaan media-media Indonesia tentang agresi Israel bikin miris hati, bagaimana pembritaan begitu memihak (dari sumber Aljazeera) tentang betapa brutalnya Israel, tanpa melihat peristiwa yang sebenarnya.
Jumlah korban yang dibesar-besarkan oleh media, tanpa diberitahu bahwa sebenarnya hanya seperlima dari jumlah itu yang benar-benar orang sipil Palestina. Sebagian besar dari korban itu adalah militan Hamas.
Media negeri kita tidak memberitahu bahwa justru pemerintah Palestina setengah mendukung serangan terhadap Hamas oleh Israel, karena Hamas adalah musuh politik penguasa Palestina yang terus membuat negeri itu bergolak
Media negeri kita tidak memberi-tahu, bahwa Hamas melakukan serangan lebih dahulu tanpa ultimatum dengan roket jarak menengah, dengan sengaja menghajar target-target sipil, seperti taman kanak-kanak, sekolah, dan perumahan. Sementara Israel hanya membalas fokus pada target-target militer.
Media kita tidak mengambil sisi Israel sendiri, kemurkaan media Israel, bagaimana Hamas mengincar target sipil setelah itu berlindung dibalik sipil, saudara-saudaranya sendiri. Sebuah kejahatan dobel terhadap kemanusiaan.
Media kita mengabarkan betapa brutalnya Israel, tidak memberitahu bahwa sedang terjadi perang disana, bukan aksi individual Israel. Hamas memulai dahulu, Israel membalas, Hamas membalas, dan begitu seterusnya.
Media kita tidak meliput korban sipil yang berjatuhan di kota-kota Israel seperti pusat Tel-Aviv, Ashkelon, Kiryat Malachi, Bersheba, dan Ashdod. Semua fokus berlebihan kearah satu kota Palestina, Gaza.
Kita tidak diberitahu Hamas menghujami Israel lebih dahulu dengan 180 roket keratusan sasaran sipil. Sementara Israel hanya membalas dengan serangan pesawat (agar sasaran lebih akurat) pada puluhan instansi militer Hamas.
Kita tidak diberitahu bagaimana Israel menahan bantuan kemanusiaan dari dunia Arab, karena ketakutan suplai tambahan roket dari Iran. Atau serangan yang katanya dilancarkan pada sebuah kapal kemanusiaan yang saat disorot cengengesan mengibarkan bendera Palestina dan Hamas. Walau Israel sudah menyatakan tidak pernah menyerang kapal "kemanusiaan" tersebut, siapa sih yang tidak panas katanya misi kemanusiaan mengibarkan bendera musuhnya?
Kita tidak diberi tahu, kalau ini murni urusan Israel dengan Hamas yang berlindung pada perisai sipil, karena garis-garis keras musuh Isrel lain seperti Hizbullah, dkk tidak latah ikut-ikutan menyerang Israel.
Dan masih banyak lagi fakta yang disembunyikan media kita terhalang kacamata kebencian terhadap Israel. Negara-negara Arab saja berdiam diri dan memberi bantuan sekadarnya. Sementara kita menjadi lebih Arab dari negara-negara Arab sendiri....
Memberi bantuan kemanusiaan bagi Palestina? Lihat dulu wajah rakyat Indonesia yang kelaparan. Bantuan sembako dan beras disini saja akan membuat kerusuhan dan banyak orang tewas untuk mendapatkan makanan. Kemanusiaan macam apa, negara sendiri tidak dibantu, mau memberikan bantuan yang sangat mahal (biaya transportasi) kenegara yang sangat jauh demi sebuah fanatisme.
Bukannya saya seorang zionis, atau pecinta Israel, sekedar mengimbangkan berita, what behind the real story...
Yah begitulah kita...
kalau sudah terlanjur benci.....
Apakah kalau kita juga sudah terlanjur benci akan menutup mata sperti itu?
5 comments:
Penting bgt ini infonya mas...
Aku benar-benar gak tau fakta seperti ini.
Seandainya bisa dilengkapi dengan link-link yang memuat berita ini kyknya lbh seru!
namun alasan apapun yang mendasari untuk membom tidak bisa dibenarkan. Kedua pihak yang bertikai harus segera menghentikan peperangan ini!
Gw pikir ini bukan masalah benci saja.. ini murni doktrin agama.. Kalo masalah benci, rasa-rasanya bangsa ini patut lebih benci kepada belanda dan jepang yg pernah menjajah dan menyengsarakan bangsa ini. Sekarang lihat... adakah bangsa ini yg benci sama jepang ?
wah . matap :) keren bngd ka informasinya . emnk yeh , kolo udh benci kea gituh . hihih~
bner ka , coba kolo bs dilengkapi link" yng terkait . pasti lebih seru :)
semua-nya sudah tertulis di dalam alkitab.. no one can do anything.. so, mari kita tunggu saja firman Tuhan digenapi.. dan berjaga-jagalah..
Posting Komentar